Kamis, 15 Januari 2015

MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN

1.      Definisi media pembelajaran                      
     Media pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam sistem pembelajaran. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (symbol verbal). Dengan demikian, dapat kita harapkan hsil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa.
            Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran yaitu:
1.      Landasan Filosofis
Dengan adanya berbagai macam media pembelajaran, siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa itu sendiri. Dengan demikian siswa akan lebih bebas untuk menentukan pilihan dan mudah memahami materi yang dipelajari.
2.    Landasan Psikologis
Kajian psikologi menyatakan bahwa siswa akan lebih mudah mempelajari hal-hal yang konkrit daipaa hal yang abstrak. Dengan adanya keberagaman dalam proses belajar dan ketepatan memilih media pembelajaran yang sesuai dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
3.    Landasan Teknologis
Teknologi pmbelajaran meupakan proses kompleks yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisai untuk menganalisis masalah, mencari pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah  dalam siuasi di mana kegiatan belajar mempunyai tujuan dan terkontrol.
4.Landasan Empiris
Siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan jika ia belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan krakterisik atau tipe belajarnya karena siswa dapat lebih memahami apa yang dimaksudkan dari materi yaang dipelajari.
                        Berdasarkan landasan rasional empiris, pemilihan media pembelajaran seharusnya tidak ditentukan oleh kesukaan guru saja namun harus melihat dan menyesuaikan antara materi yang sedang diajarkan dengan media itu sendiri. Kesesuain materi dan media pebelajaran yang digunakan akan lebih memudahkn siswa dan guru dalaam proses belajar mengajar.

2.      Macam-macam media pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Oleh karena itu media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu:
a.       Berdasarkan kemampuan inderanya dibedakan menjadi 3 yaitu:
·         Media audio
Media audio merupakan media pembelajran yang menggunakan indera pendengaran, karena media ini menghasilkan bunyi. Media ini sangat cocok untuk siswa yang memiliki tipe belajar yang cenderung suka mendengarkan. Dengan adanya media audio ini maka siswa yang memiliki tipe belajar yang suka mendengarkan akan lebih mudah memahami materi yang dipelajari.
·         Media visual
Media visual merupakan media pembelajaran yang menggunakan indera penglihatan, karena media ini menghasilkan suatu rupa atau bentuk. Media ini sangat cocok untuk siswa yang memiliki tipe belajar yang cenderung suka melihat. Dengan adanya media visual ini maka siswa yang suka melihat akan lebih mudah memahami materi yang dipelajari.

·         Media audio visual
Media audio visual merupakan gabungan dari media audio dan media visual jadi media audio visual menggunakan kemampuan indera pendengaran dan penglihatan. Dengan media audio visual ini proses penyampaiaan materi akan lebih efektif.
b.      Berdasarkan kemampuan liputannya, dibedakan menjadi 2 yaitu:
·         Media pembelajaran dengan kemampuan liputan yang luas. Media jenis ini dapat menjangkau tempat atau wilayah yang lebih luas dengan jumlah siswa yang banyak. Dengan media ini maka siswa dapat mempelajari hal-hal yang lebih luas dan dapat mengikuti perkembangan.
·     Media pembelajaran dengan kemampuan liputan yang terbatas. Media jenis ini hanya menjangkau wilayah yang sempit dan ruangan tertentu dengan jumlah siswa yang terbatas.
c.       Berdasarkan dimensinya, dibedakan menjadi 2 yaitu:
·         Media 2 dimensi merupakan media yang mempunyai 2 ukuran yaitu panjang dan lebar. Media 2 dimensi ini dapat berupa media bentuk papan, dan media cetak. Pada media bentuk papan dan media cetak hanya dapat menampilkan hal yang memiliki panjang dan lebar saja.
·         Media 3 dimensi merupakan media yang mempunyai minimal 3 ukuran yaitu panjang, lebar dan tinggi. Media 3 dimensi ini dapat berupa model (benda yang menyerupai aslinya) dan realia (benda asli).
Dengan media 3 dimensi siswa akan lebih mudah memahami karena materi yang dibicarakan memiliki contoh yang mirip dengan aslinya. Tidak hanya siswa yang memiliki keuntungan, namun guru juga dpat lebih mudah menyampaikan materi yang sedang diajarkan dengan contoh yang mirip dengan aslinya. 
Media pembelajaran sangat menguntungkan bagi guru dan siswa. Dengan media pembelajaran dapat memudahkan guru untuk menyampaikan informasi atau materi kepada siswa dan siswa dapat lebih mudah mengerti atau memahami materi yang disampaikan oleh guru sehinga dapat memaksimalkan hasil yang akaan dicapai.

3.      Syarat-syarat pembuatan media pembelajaran
Pembuatan media pembelajaaran yang akan digunakan harus memperhatikan dan memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu:
a.       Faktor Edukatif
Faktor edukatif ini meliputi ketepatan daan kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan kompetensi yang telah ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Pembuatan media pembelajaran harus sesuai dengan tingkat kemampuan atau daya pikir siswa agar dapat mendorong kretivitasnya. Hal tersebut penting karena jika media pembelajaran yang dibuat tidak sesuai dengan daya pikir siswa maka kreativitas dan keaktivan siswa tidak akan berkembang dan akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. Jika hal itu terjadi maka siswa tidak akan mencapai keberhasilan dan guru akan dianggap gagal dalam menyampaikan materi pembelajaran.
b.      Faktor Teknik Pembuatan
Faktor teknik pembuatan ini meliputi kebenaran atau tidak menyalahi konsep ilmu pengetahuan, bahan dan bentuknya kuat, tahan lama dan lwes (fleksibel) sehingga dapat dikombinasikan dengan alat atau media pembelajaran lainya. Jadi, media pembelajaran yang satu dapat digabungkan dengan media pembelajaran lainnya, namun media pembelajaran tersebut harus sesuai satu dengan yang lainnya.
c.         Faktor Keindahan (Estetika)
Faktor keindahan ini meliputi bentuk yang estetis, ukuran serasi dan tepat dengan kombinasi warna yang menarik. Dengan bentuk yang estetik dan warna yang menarik dapat menarik perhatian siswa untuk menggunakan dan memahami media tersebut. Jadi siswa dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Guru juga dapat memberikan inovasi yang baru mengenai cara mengajar dengan menggunakan media pembelajaran.

4.      Penggunaan media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat bervariasi karena media pembelajaara dapat digunakan dimana saja sesuai kebutuhan. Penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan kondisi di maana media tersebut digunakan, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal sesuaai tujuan yang diharapkan. Dilihat dari variasi penggunaannya, media pembelajaran dapat digunakan secara perseorangan, kelompok dan siswa dalam jumlah banyak (masal).
Media dapat digunakan secara perorangan
Media dapat digunakan oleh seseorang senirian saja (individual learning). Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas sehingga orang dapat melakukannya sendiri. Jadi dengan adanya petunjuk yang telah disediakan seseorang yang akan menggunakan media tersebut dapat mengetahui dan mengerti cara-cara penggunaanya beserta tujuan yang akan dicapai. Media jenis ini tidak efektiv karena jika seseorang mengaalami kesulitan maka dia tidak dapat berdiskusi sehingga harus memecahkan masalah itu sendiri tanpa bantuan orang lain.
Media dapat digunakan secara berkelompok
            Media jenis ini dapat digunakan dalam kelompok kecil maupun besar. Dalam kelompok kecil beraanggotakan 2 sampai 8 orang. Sedangkan dalm kelompok besar beranggotakan 9 sampai 40 orang. Keuntungan dari media ini yaitu dapat melakukan diskusi jika terdapat masalah yang timbul. Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:
·         Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras. Hal ini perlu diperhatikan karena dalam berkelompok terdiri dari beberapa orang sehingga suara yang dihasilkan media harus keras agar semua anggota dapat memahami materi yng dipelajari.
·         Gambar atau tulisan dalam media tersebut harus cukup besar. Gambar dan tulisan ini berpengaruh karena jika tulisn dan gambar kecil maka anggota kelompok akan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang dilihat.
·         Perlu alat penyaji yang dapat memperkeras suara dan membesarkan gambar. Alat penyaji ini perlu karena dapat memudahkan anggota kelompok dalam memahami materi yang ada dalam media pembelajaran.
Media yang digunakan secara masal
            Media ini dapat digunakan oleh puluhan bahkan ratusan orang dan dapat digunakan secara bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan oleh pemancar seperti radio, televisi dan sebagainya. Media yang digunakan secara masal ini biasanya disiarkan pada televisi edukasi.

5.      Fungsi Medi Pembelajarn
Media pembelajaran memilki banyak fungsi dalam proses pembelajaran, yaitu :
·           Pemusat perhatian siswa
·           Menggugah emosi siswa
·           Membantu siswa memahami materi pembelajaran
·           Membuat pembelajaran menjadi lebih kongkret
·           Mengurangi kemungkinan pembelajaran yang melulu berpusat pada guru
·           Mengaktifkan respon siswa
6.      Tujuan dari adanya media pembelajaran antara lain, yaitu:
1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
3) Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
5) Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6) Meningkatkan kualitas belajar mengajar.

7.      Media pembelajaran memiliki manfaat bagi guru dan siswa antara lain, yaitu:
·         Manfaat media pembelajaran bagi guru antara lain:
1.      Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak menjdi konkrit. Dengan media pembelajaran maka guru dapat lebih mudah menjelaskan materi pembelaajaran kepada siswa
2.      Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran sehingga siswa dapat mengerti. Dngan bantuan media pembelajaran guru dapat dengan mudah menyampaikan materi.
3.      Mengatasi keterbatasan waktu, ruang daan indera
a.       Mengatasi keterbatasan ruang
Guru dapat menjelaskan materi pembelajaran yang berupa objek yang terlalu besar dengan membawa maket atau bangunan yang lebih kecil.
b.      Mengatasi keterbatasan waktu
Guru dapat menjelaskan materi pembelajaran yang sudah terjadi di masa lalu dngan menggunkan media televisi atau rekaman
c.       Mengatasi keterbatasan indera
Guru dapat membantu siswa dalam memberikan materi tentang hal-hal yang sangat kecil atau yang sangat besar dengan menggunakan media mikroskop. Selain itu guru dapat mempermudah siswa mempelajari hal-hal yang gerakannya terlalu cepat 
·         Manfaat media pembelajaran bagi siswa antara lain:
1.      Siswa dapat mempelajari materi yang telah dipelajari secara berulang-ulang.
2.      Siswa dapat belajar secara individual, kelompok dan klasikal. Media pembelajaran yang di buat oleh guru bisa digunakan oleh siswa secara individu agar lebih mudah dipahami.
3.      Materi pembelajaran akan mudah diingat dan mudah diungkapkan kembali oleh siswa. Semakin banyak indera yang digunakan maka materi yang disampaikan akan semakin lama diingat dan dipahami.

KOMPONEN-KOMPONEN SILABUS

KOMPONEN-KOMPONEN SILABUS
Komponen silabus adalah sebagai berikut:
1.Standar Kompetensi
Sesuai dengan yang tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2005 tentang Standar Isi.
a.Merupakan seperangkat kompetensi yang dibakukan dan harus dicapai siswa sebagai hasil belajarnya dalam setiap satuan pendidikan (SKL).
b.Digunakan untuk memandu penjabaran kompetensi dasar menjadi pengalaman belajar.
c.Urutan (sekuens) standar kompetensi menggunakan pendekatan prosedural dan hierakhis.
d.Pendekatan prosedural digunakan apabila standar kompetensi yang diajarkan berupa serangkaian langkah-langkah secara urut dalam mengerjakan suatu tugas pembelajaran.
e.Pendekatan hierarkis menunjukkan hubungan yan bersifat subordinate/berjenjang antara beberapa standar kompetensi yang ingin dicapai. Dengan demikian ada yang mendahului dan ada yang kemudian. Standar kompetensi yang mendahului merupakan prasyarat bagi standar kompetensi yang berikutnya.
2. Kompetensi Dasar
Sesuai dengan yang tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2005 tentang Standar Isi.
a.Rincian dari standar kompetensi, berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang secara minimal harus dikuasai siswa
b.Urutannya (sekuens) menggunakan pendekatan: prosedural, hierarkis, mudah-sukar, konkrit-abstrak, spiral, tematik/ terpadu, dsb.

3.Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:
a.Potensi peserta didik.
b.Relevansi dengan karakteristik daerah.
c.Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik.
d.Kebermanfaatan bagi peserta didik.
e.Struktur keilmuan.
f.Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
g.Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h.Alokasi waktu.
Menurut Reigeluth, (1987:98) tentang materi pokok ini:
Ø Pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar.
Ø Jika ditetapkan secara nasional, tugas pengembang silabus menjabarkannya menjadi uraian materi pembelajaran.
Ø  Jenis materi: fakta, konsep, prinsip, prosedur.
Ø  Dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan.
Ø Buku teks hanya merupakan salah satu bahan rujukan penetapan materi pokok.



Kemudian Reigeluth, (1987:98) mengklasifikasi materi pembelajarna menajdi 4 jenis,yaitu:
Ø  Fakta adalah asosiasi anatara objek, peristiwa, atau symbol yang ada atau mungkin ada dalam lingkungan nyata.
Ø Konsep adalah sekelompok objek atau peristiwa atau symbol yang memiliki karakteristik umum.
Ø  Prinsip adalah hubungan sebab akibat antara konsep.
Ø  Prosedur adalah urutan langkah untuk mencapai suatu tujuan.
4.Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman Belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah:
a.       Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional
b.      Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
c.       Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran
d.      Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan siswa dan materi.
5. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan indikator adalah:
1.      Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).
2.      Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi.
3.      Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK.
4.      Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual.
5.      Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, prilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap,berpikir, dan bertindak secara konsisten.
6.Penilaian
Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Pada pembelajaran penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran.
7.Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan:
a)Perkiraan berapa lama siswa mempelajari materi yang telah ditentukan dengan memperhatikan tingkat kesulitan materi, luas materi, lingkup/cakupan materi, tingkat pentingnya materi.
b)Perlu memperhatikan alokasi waktu per semester dalam kalender pendidikan.
c)Perlu dipertimbangkan juga waktu untuk remedial, pengayaan, tes/ulangan, dan cadangan.
d)Jika alokasi waktu ditetapkan secara nasional, maka pengembang silabus tinggal mendistribusikannya dalam program semester.
8.Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.