Nama : Okky Dwi Prabowo
Kelas : 50
Npm : 13120115
2. Uji PPT
Senin, 14 Desember 2015
Jumat, 27 November 2015
Catatan Kecil Magang
magang saya di SDN Kalicari 02 semarang,
saya magang selama 2 minggu, kurikulum yang dipakai dalam sekolah tersebut masih menggunakan kurikulum KTSP..
banyak pengalaman yang saya dapatkan selama magang dan semoga bermanfaat bagi saya kedepannya
saya magang selama 2 minggu, kurikulum yang dipakai dalam sekolah tersebut masih menggunakan kurikulum KTSP..
banyak pengalaman yang saya dapatkan selama magang dan semoga bermanfaat bagi saya kedepannya
Kamis, 26 November 2015
Tugas Resensi UU ITE
Peraturan internet UU ITE
Berikut salah satu kasus nyata kejahatan internet dan Ulasan dari para pakar
Kekerasan pada anak dimulai dari Internet
Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat selama 4 tahun terakir jumlah kekerasan kepada anak terus meningkat. Terakhir di 2014 ada 5.066 kasus.
Rata-rata penaikkan kasus dimulai pada tahun 2011 sebanyak 1.000 kasus kekerasan. Ada 10 kategori kekerasan pada anak, di antaranya kekerasan dalam keluarga, lembaga pendidikan serta pornografi dan cyber crime.
Khusus kekerasan pada anak yang dipicu dari sosial media dan internet sebanyak 322 kasus di tahun 2014. Jumlahnya terus naik dari tahun 2011 sekitar 100 kasus.
Kejahatan seksual lewat internet menjadi kategori kasus yang tinggi. Semisal jumlah korban kejahatan seksual terus naik. Sampai tahun 2014 ada 53 anak yang menjadi korban. Sementara anak pelaku kejahatan seksual online ada 42 anak, anak korban pornografi dari media sosial ada 163 orang. Terakhir anak pelaku kepemilikan media pornografi di video dan diunggah di media sosial ada 64 anak.
info lebih lengkapnya klik link dibawah ini!!.
CLIKC HERE!!
Berikut salah satu kasus nyata kejahatan internet dan Ulasan dari para pakar
Kekerasan pada anak dimulai dari Internet
Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat selama 4 tahun terakir jumlah kekerasan kepada anak terus meningkat. Terakhir di 2014 ada 5.066 kasus.
Rata-rata penaikkan kasus dimulai pada tahun 2011 sebanyak 1.000 kasus kekerasan. Ada 10 kategori kekerasan pada anak, di antaranya kekerasan dalam keluarga, lembaga pendidikan serta pornografi dan cyber crime.
Khusus kekerasan pada anak yang dipicu dari sosial media dan internet sebanyak 322 kasus di tahun 2014. Jumlahnya terus naik dari tahun 2011 sekitar 100 kasus.
Kejahatan seksual lewat internet menjadi kategori kasus yang tinggi. Semisal jumlah korban kejahatan seksual terus naik. Sampai tahun 2014 ada 53 anak yang menjadi korban. Sementara anak pelaku kejahatan seksual online ada 42 anak, anak korban pornografi dari media sosial ada 163 orang. Terakhir anak pelaku kepemilikan media pornografi di video dan diunggah di media sosial ada 64 anak.
info lebih lengkapnya klik link dibawah ini!!.
CLIKC HERE!!
Jumat, 13 November 2015
Jumat, 16 Oktober 2015
Kamis, 15 Januari 2015
MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Definisi media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam
sistem pembelajaran. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.
Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tidak hanya sekedar
menggunakan kata-kata (symbol verbal). Dengan demikian, dapat kita
harapkan hsil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa.
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media
pembelajaran yaitu:
1.
Landasan Filosofis
Dengan adanya berbagai macam media pembelajaran, siswa dapat mempunyai
banyak pilihan untuk menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik
siswa itu sendiri. Dengan demikian siswa akan lebih bebas untuk menentukan
pilihan dan mudah memahami materi yang dipelajari.
2. Landasan Psikologis
Kajian psikologi menyatakan bahwa siswa akan lebih mudah mempelajari
hal-hal yang konkrit daipaa hal yang abstrak. Dengan adanya keberagaman dalam
proses belajar dan ketepatan memilih media pembelajaran yang sesuai dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
3. Landasan Teknologis
Teknologi pmbelajaran meupakan proses kompleks yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan dan organisai untuk menganalisis masalah, mencari
pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah dalam siuasi di mana kegiatan belajar
mempunyai tujuan dan terkontrol.
4.Landasan Empiris
Siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan jika ia belajar dengan
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan krakterisik atau tipe
belajarnya karena siswa dapat lebih memahami apa yang dimaksudkan dari materi
yaang dipelajari.
Berdasarkan landasan rasional empiris,
pemilihan media pembelajaran seharusnya tidak ditentukan oleh kesukaan guru
saja namun harus melihat dan menyesuaikan antara materi yang sedang diajarkan
dengan media itu sendiri. Kesesuain materi dan media pebelajaran yang digunakan
akan lebih memudahkn siswa dan guru dalaam proses belajar mengajar.
2.
Macam-macam media pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Oleh karena itu media
pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu:
a.
Berdasarkan kemampuan inderanya dibedakan menjadi 3 yaitu:
·
Media audio
Media audio merupakan
media pembelajran yang menggunakan indera pendengaran, karena media ini
menghasilkan bunyi. Media ini sangat cocok untuk siswa yang memiliki tipe
belajar yang cenderung suka mendengarkan. Dengan adanya media audio ini maka
siswa yang memiliki tipe belajar yang suka mendengarkan akan lebih mudah
memahami materi yang dipelajari.
·
Media visual
Media visual merupakan
media pembelajaran yang menggunakan indera penglihatan, karena media ini
menghasilkan suatu rupa atau bentuk. Media ini sangat cocok untuk siswa yang
memiliki tipe belajar yang cenderung suka melihat. Dengan adanya media visual
ini maka siswa yang suka melihat akan lebih mudah memahami materi yang
dipelajari.
·
Media audio visual
Media audio visual
merupakan gabungan dari media audio dan media visual jadi media audio visual
menggunakan kemampuan indera pendengaran dan penglihatan. Dengan media audio
visual ini proses penyampaiaan materi akan lebih efektif.
b.
Berdasarkan kemampuan liputannya, dibedakan menjadi 2 yaitu:
·
Media pembelajaran dengan kemampuan liputan yang luas. Media jenis ini
dapat menjangkau tempat atau wilayah yang lebih luas dengan jumlah siswa yang
banyak. Dengan media ini maka siswa dapat mempelajari hal-hal yang lebih luas
dan dapat mengikuti perkembangan.
· Media pembelajaran dengan kemampuan liputan yang terbatas. Media jenis ini
hanya menjangkau wilayah yang sempit dan ruangan tertentu dengan jumlah siswa
yang terbatas.
c.
Berdasarkan dimensinya, dibedakan menjadi 2 yaitu:
·
Media 2 dimensi merupakan media yang mempunyai 2 ukuran yaitu panjang dan
lebar. Media 2 dimensi ini dapat berupa media bentuk papan, dan media cetak.
Pada media bentuk papan dan media cetak hanya dapat menampilkan hal yang
memiliki panjang dan lebar saja.
·
Media 3 dimensi merupakan media yang mempunyai minimal 3 ukuran yaitu
panjang, lebar dan tinggi. Media 3 dimensi ini dapat berupa model (benda yang
menyerupai aslinya) dan realia (benda asli).
Dengan media 3 dimensi siswa akan lebih mudah memahami karena materi yang
dibicarakan memiliki contoh yang mirip dengan aslinya. Tidak hanya siswa yang
memiliki keuntungan, namun guru juga dpat lebih mudah menyampaikan materi yang
sedang diajarkan dengan contoh yang mirip dengan aslinya.
Media pembelajaran sangat menguntungkan bagi guru dan siswa. Dengan media
pembelajaran dapat memudahkan guru untuk menyampaikan informasi atau materi
kepada siswa dan siswa dapat lebih mudah mengerti atau memahami materi yang
disampaikan oleh guru sehinga dapat memaksimalkan hasil yang akaan dicapai.
3.
Syarat-syarat pembuatan media pembelajaran
Pembuatan media pembelajaaran yang akan digunakan harus memperhatikan dan
memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu:
a.
Faktor Edukatif
Faktor edukatif ini
meliputi ketepatan daan kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan
kompetensi yang telah ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Pembuatan media pembelajaran harus sesuai dengan tingkat kemampuan atau daya
pikir siswa agar dapat mendorong kretivitasnya. Hal tersebut penting karena
jika media pembelajaran yang dibuat tidak sesuai dengan daya pikir siswa maka
kreativitas dan keaktivan siswa tidak akan berkembang dan akan mengalami
kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. Jika hal itu terjadi maka siswa
tidak akan mencapai keberhasilan dan guru akan dianggap gagal dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
b.
Faktor Teknik Pembuatan
Faktor teknik pembuatan
ini meliputi kebenaran atau tidak menyalahi konsep ilmu pengetahuan, bahan dan
bentuknya kuat, tahan lama dan lwes (fleksibel) sehingga dapat dikombinasikan
dengan alat atau media pembelajaran lainya. Jadi, media pembelajaran yang satu
dapat digabungkan dengan media pembelajaran lainnya, namun media pembelajaran
tersebut harus sesuai satu dengan yang lainnya.
c.
Faktor Keindahan (Estetika)
Faktor keindahan ini
meliputi bentuk yang estetis, ukuran serasi dan tepat dengan kombinasi warna
yang menarik. Dengan bentuk yang estetik dan warna yang menarik dapat menarik
perhatian siswa untuk menggunakan dan memahami media tersebut. Jadi siswa dapat
menjalani proses pembelajaran dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang
maksimal. Guru juga dapat memberikan inovasi yang baru mengenai cara mengajar
dengan menggunakan media pembelajaran.
4.
Penggunaan media pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat bervariasi karena media pembelajaara
dapat digunakan dimana saja sesuai kebutuhan. Penggunaan media pembelajaran
harus sesuai dengan kondisi di maana media tersebut digunakan, agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal sesuaai tujuan yang diharapkan.
Dilihat dari variasi penggunaannya, media pembelajaran dapat digunakan secara
perseorangan, kelompok dan siswa dalam jumlah banyak (masal).
Media dapat digunakan
secara perorangan
Media dapat digunakan oleh seseorang senirian saja (individual learning).
Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas
sehingga orang dapat melakukannya sendiri. Jadi dengan adanya petunjuk yang
telah disediakan seseorang yang akan menggunakan media tersebut dapat
mengetahui dan mengerti cara-cara penggunaanya beserta tujuan yang akan
dicapai. Media jenis ini tidak efektiv karena jika seseorang mengaalami
kesulitan maka dia tidak dapat berdiskusi sehingga harus memecahkan masalah itu
sendiri tanpa bantuan orang lain.
Media dapat digunakan
secara berkelompok
Media jenis ini dapat digunakan dalam kelompok kecil maupun besar. Dalam
kelompok kecil beraanggotakan 2 sampai 8 orang. Sedangkan dalm kelompok besar
beranggotakan 9 sampai 40 orang. Keuntungan dari media ini yaitu dapat
melakukan diskusi jika terdapat masalah yang timbul. Media yang digunakan
secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:
·
Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras. Hal ini perlu
diperhatikan karena dalam berkelompok terdiri dari beberapa orang sehingga
suara yang dihasilkan media harus keras agar semua anggota dapat memahami
materi yng dipelajari.
·
Gambar atau tulisan dalam media tersebut harus cukup besar. Gambar dan
tulisan ini berpengaruh karena jika tulisn dan gambar kecil maka anggota
kelompok akan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang dilihat.
·
Perlu alat penyaji yang dapat memperkeras suara dan membesarkan gambar.
Alat penyaji ini perlu karena dapat memudahkan anggota kelompok dalam memahami
materi yang ada dalam media pembelajaran.
Media yang digunakan
secara masal
Media ini dapat digunakan oleh puluhan bahkan ratusan
orang dan dapat digunakan secara bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini
biasanya disiarkan oleh pemancar seperti radio, televisi dan sebagainya. Media
yang digunakan secara masal ini biasanya disiarkan pada televisi edukasi.
5.
Fungsi Medi Pembelajarn
Media pembelajaran
memilki banyak fungsi dalam proses pembelajaran, yaitu :
·
Pemusat
perhatian siswa
·
Menggugah
emosi siswa
·
Membantu
siswa memahami materi pembelajaran
·
Membuat
pembelajaran menjadi lebih kongkret
·
Mengurangi
kemungkinan pembelajaran yang melulu berpusat pada guru
·
Mengaktifkan
respon siswa
6. Tujuan dari
adanya media pembelajaran antara lain, yaitu:
1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk
lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan
media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan
bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk
belajar.
3) Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi
karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media
tertentu.
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat
dilupakan peserta didik.
5) Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6) Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
7.
Media
pembelajaran memiliki manfaat bagi guru dan siswa antara lain, yaitu:
·
Manfaat
media pembelajaran bagi guru antara lain:
1. Dapat
menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak menjdi konkrit. Dengan
media pembelajaran maka guru dapat lebih mudah menjelaskan materi pembelaajaran
kepada siswa
2. Mempermudah
dan mempercepat guru menyajikan materi pembelajaran sehingga siswa dapat
mengerti. Dngan bantuan media pembelajaran guru dapat dengan mudah menyampaikan
materi.
3. Mengatasi
keterbatasan waktu, ruang daan indera
a.
Mengatasi
keterbatasan ruang
Guru dapat menjelaskan materi pembelajaran yang berupa
objek yang terlalu besar dengan membawa maket atau bangunan yang lebih kecil.
b. Mengatasi
keterbatasan waktu
Guru dapat menjelaskan materi pembelajaran yang sudah
terjadi di masa lalu dngan menggunkan media televisi atau rekaman
c.
Mengatasi
keterbatasan indera
Guru dapat membantu siswa dalam memberikan materi
tentang hal-hal yang sangat kecil atau yang sangat besar dengan menggunakan
media mikroskop. Selain itu guru dapat mempermudah siswa mempelajari hal-hal
yang gerakannya terlalu cepat
·
Manfaat
media pembelajaran bagi siswa antara lain:
1. Siswa dapat
mempelajari materi yang telah dipelajari secara berulang-ulang.
2. Siswa dapat
belajar secara individual, kelompok dan klasikal. Media pembelajaran yang di
buat oleh guru bisa digunakan oleh siswa secara individu agar lebih mudah
dipahami.
3. Materi
pembelajaran akan mudah diingat dan mudah diungkapkan kembali oleh siswa.
Semakin banyak indera yang digunakan maka materi yang disampaikan akan semakin
lama diingat dan dipahami.
Langganan:
Postingan (Atom)